entah dan sejak kapan aku tergila - gila dengan pendar bulan.
kenapa dan mengapa aku mulai menyukai kerlip bintang, juga tidak ku ketahui.
yang aku fahami bahwa bulan itu indah dan cantek.
dan yang perlu aku dan kita perlukan adalah kerlip kerlip bintang demi keindahan langit.
melepas hari, melupakan waktu dan menghilangkan rasa, maka malam ini adalah kesempurnaan dari tiap - tiap hari dalam minggu, tiap - tiap minggu dalam bulan, dan pada tiap bulan yang ada di tahun - tahun yang terus berjalan.
mendongaklah!
lihatlah!
jika sabit adalah lengkung sebuah senyum, maka purnama adalah bola mata yang indah dan memandang penuh cinta.
jika manik - manik adalah penghias yang unik, maka bintang malam ini adalah lebih dari sekedar pemanis, bukan pula selaksa taburan coklat dalam es krim, bukan pula tahi lalat penghias wajah yang manis manja, namun bintang adalah barisan keindahan yang yang membahasakan dirinya dengan gugus demi gugus.
rasakan!
betapa malam ini angin sangat manja,
rasakan saat dia mengalunkan nada keindahan lewat suara gemerisik plastik manisan yang terbawa lari.
daun - daun yang menari menambah erotis dan eksotis malam ini.
lambaian pohon demi pohon..
barisan burung gereja terpekur, tidur dengan merapatkan badan mereka satu sama lain demi kehangatan.
anak kecil jelas sudah tertidur, dan hanya para golongan dewasa saja yang masih nikmat dengan cangkir - cangkir penuh kopi dengan senda nya mengobrolkan apa saja untuk menemani bulan malam ini, tak lupalah sebatang penghias menyala di mulut.
para gadis dan perempuan beranak tidak tahu aku sedang apa mereka, yang ku yakin kan adalah pastilah mereka tidak akan melewatkan salah satu percikan keindahan surga ini.
(masih malam dan malam, 10/7/09 ~anton~)
kenapa dan mengapa aku mulai menyukai kerlip bintang, juga tidak ku ketahui.
yang aku fahami bahwa bulan itu indah dan cantek.
dan yang perlu aku dan kita perlukan adalah kerlip kerlip bintang demi keindahan langit.
melepas hari, melupakan waktu dan menghilangkan rasa, maka malam ini adalah kesempurnaan dari tiap - tiap hari dalam minggu, tiap - tiap minggu dalam bulan, dan pada tiap bulan yang ada di tahun - tahun yang terus berjalan.
mendongaklah!
lihatlah!
jika sabit adalah lengkung sebuah senyum, maka purnama adalah bola mata yang indah dan memandang penuh cinta.
jika manik - manik adalah penghias yang unik, maka bintang malam ini adalah lebih dari sekedar pemanis, bukan pula selaksa taburan coklat dalam es krim, bukan pula tahi lalat penghias wajah yang manis manja, namun bintang adalah barisan keindahan yang yang membahasakan dirinya dengan gugus demi gugus.
rasakan!
betapa malam ini angin sangat manja,
rasakan saat dia mengalunkan nada keindahan lewat suara gemerisik plastik manisan yang terbawa lari.
daun - daun yang menari menambah erotis dan eksotis malam ini.
lambaian pohon demi pohon..
barisan burung gereja terpekur, tidur dengan merapatkan badan mereka satu sama lain demi kehangatan.
anak kecil jelas sudah tertidur, dan hanya para golongan dewasa saja yang masih nikmat dengan cangkir - cangkir penuh kopi dengan senda nya mengobrolkan apa saja untuk menemani bulan malam ini, tak lupalah sebatang penghias menyala di mulut.
para gadis dan perempuan beranak tidak tahu aku sedang apa mereka, yang ku yakin kan adalah pastilah mereka tidak akan melewatkan salah satu percikan keindahan surga ini.
(masih malam dan malam, 10/7/09 ~anton~)
Komentar