Senja ini kelam lagi
Awan hitam tertawa riang karena kali ini dia penguasa lagit
Rintik hujan terus berjatuhan tanpa mau berhenti barang satu detik pun
Dan aku di jalan berjalan berduaan dengan duka
Entah kenapa aku harus berterimakasih pada rintik hujan yang belum juga reda
Dengan itu air mataku tak kan terlihat oleh siapa pun termasuk diriku sendiri
Dan aku bebas menangis ,tanpa harus malu pada mataku yang sembab
Pada hatiku yang masih berurai kabut wangi cinta
Pada jantung yang berdenyut tak percaya
Dan pada diriku sendiri
Air hujan terus deras menguyur bumi
Tapi belum deras jika dibandingkan air mataku
Keras suara hujan ketika menimpa alang-alang rumah
Tapi belum sekeras keinginan ku tuk berteriak
Hancur sudah barisan bukit tanah merah ,
Tapi belum sehancur hatiku sekarang
Dan air mataku terus mengalir ,
Tiada mau berhenti,
Hingga ku harus menangis lagi dalam tidur ku
Awan hitam tertawa riang karena kali ini dia penguasa lagit
Rintik hujan terus berjatuhan tanpa mau berhenti barang satu detik pun
Dan aku di jalan berjalan berduaan dengan duka
Entah kenapa aku harus berterimakasih pada rintik hujan yang belum juga reda
Dengan itu air mataku tak kan terlihat oleh siapa pun termasuk diriku sendiri
Dan aku bebas menangis ,tanpa harus malu pada mataku yang sembab
Pada hatiku yang masih berurai kabut wangi cinta
Pada jantung yang berdenyut tak percaya
Dan pada diriku sendiri
Air hujan terus deras menguyur bumi
Tapi belum deras jika dibandingkan air mataku
Keras suara hujan ketika menimpa alang-alang rumah
Tapi belum sekeras keinginan ku tuk berteriak
Hancur sudah barisan bukit tanah merah ,
Tapi belum sehancur hatiku sekarang
Dan air mataku terus mengalir ,
Tiada mau berhenti,
Hingga ku harus menangis lagi dalam tidur ku
Komentar