Angin masih menjadi sahabat para penari pena,
bambu masih menjadi karib para pengembala rasa,
dan lembu masih menjadi nyawa bagi penunggang cinta.
adalah rumput kehidupan yang menjadikan rasa ini abadi.
adalah padang ilalang yang dengan setia menyembunyikan rasa cinta dan seribu sayang.
cinta dan rasa yang tidak akan pernah hilang mesti dimakan domba - domba waktu yang tiap hari dari pagi sampai sore memakan dengan lahapnya.
taukah kalian, ketika rumput cinta itu dimakan para lembu, atau domba, maka pucuk - pucuk cinta baru nan segar dan indah akan kembali tumbuh dan tumbuh dan semakin tumbuh indah.
rumput dan ilalang kesetiaan itu tiada pernah akan mati.
dibalut embun pagi,dibelai mentari,dihunus lembut angin sepoi - sepoi semua rasa itu ada.
dan saat itu rumput, ilalang cinta dan rasa itu tumbuh.
dan ketika malam datang, sebuah dongeng rembulan dan nenek sihirnya akan dilantunkan oleh bunyi- bunyian kecapi alam, bunyi - bunyian nyanyian para serangga.
dan dibantu tarian indah awan - awan nakal,
dan dilihat oleh ribuan bintang.
dan rumput ilalang cinta itu akan semakin tumbuh subur.
di pinggir hulu sungai nan jernih, sejernih kejujuran hati.
di bawah rindang pohon,
di temani sebuah seruling bambu nan gagah.
sebuah kata ini tertulis.
berawal dari mata indah dan elok.
ada rasa yang enggan hilang dan lenyap, saat malam maupun siang.
berawal dari sapaan lembut yang mampu menghentikan nyanyian dan
alunan nada - nada seruling yang ku anggap indah.
berawal dari tarian lentik jemari itu, saat memetik buah demi buah.
dan semua berawal dari padang rumput yang indah,
berawal dari angin yang membawa wewangian ini
dan semua indah saat kamu berada disana bertebar dengan padang.
bisakah ku tuliskan keindahan mu hari ini?
tinta ku tidak cukup.
mampukah jemariku menuliskan ke elokan mu nanti?
tangan ku terlalu gemetar
mungkinkah hatiku tenang mengucapkan semua rasa ini?
cinta ini terlalu pengecut dan takut berucap
akankah aku menjumpai mu lagi dalam setiap hari, setiap aku membuka mata hingga menutupnya kembali, dan membuka dan menutupnya kembali, bahkan hingga aku lelah menuliskan nya.
kamu masih terlalu elok untuk mencoba dilukiskan pada kanvas - kanvas keindahan.
masih terlalu mabok aku melihat bahkan hanya untuk membayangkan mu.
letakkan jari mu didekat dudukan agar aku yakin bahwa ini benar - benar ada.
rayulah, bicarakan betapa indahnya hari - hari ini, supaya aku yakin kau ada.
aku tidak berbicara tentang keyakinan akan kesempurnaanmu.
namun aku berbicara tentang keindahan yang kau ciptakan.
kau tidak sempurna
tapi indah
kau tidak cantik namun anggun
kau tidak elok
namun rupawan
dan....
ada mawar - mawar di hatiku yang telah kau petik
janganlah kau tinggalkan durinya untuk ku
(15/7/09 ~> untuk wanita yang tiada pernah kuharap memiliki <~
bambu masih menjadi karib para pengembala rasa,
dan lembu masih menjadi nyawa bagi penunggang cinta.
adalah rumput kehidupan yang menjadikan rasa ini abadi.
adalah padang ilalang yang dengan setia menyembunyikan rasa cinta dan seribu sayang.
cinta dan rasa yang tidak akan pernah hilang mesti dimakan domba - domba waktu yang tiap hari dari pagi sampai sore memakan dengan lahapnya.
taukah kalian, ketika rumput cinta itu dimakan para lembu, atau domba, maka pucuk - pucuk cinta baru nan segar dan indah akan kembali tumbuh dan tumbuh dan semakin tumbuh indah.
rumput dan ilalang kesetiaan itu tiada pernah akan mati.
dibalut embun pagi,dibelai mentari,dihunus lembut angin sepoi - sepoi semua rasa itu ada.
dan saat itu rumput, ilalang cinta dan rasa itu tumbuh.
dan ketika malam datang, sebuah dongeng rembulan dan nenek sihirnya akan dilantunkan oleh bunyi- bunyian kecapi alam, bunyi - bunyian nyanyian para serangga.
dan dibantu tarian indah awan - awan nakal,
dan dilihat oleh ribuan bintang.
dan rumput ilalang cinta itu akan semakin tumbuh subur.
di pinggir hulu sungai nan jernih, sejernih kejujuran hati.
di bawah rindang pohon,
di temani sebuah seruling bambu nan gagah.
sebuah kata ini tertulis.
berawal dari mata indah dan elok.
ada rasa yang enggan hilang dan lenyap, saat malam maupun siang.
berawal dari sapaan lembut yang mampu menghentikan nyanyian dan
alunan nada - nada seruling yang ku anggap indah.
berawal dari tarian lentik jemari itu, saat memetik buah demi buah.
dan semua berawal dari padang rumput yang indah,
berawal dari angin yang membawa wewangian ini
dan semua indah saat kamu berada disana bertebar dengan padang.
bisakah ku tuliskan keindahan mu hari ini?
tinta ku tidak cukup.
mampukah jemariku menuliskan ke elokan mu nanti?
tangan ku terlalu gemetar
mungkinkah hatiku tenang mengucapkan semua rasa ini?
cinta ini terlalu pengecut dan takut berucap
akankah aku menjumpai mu lagi dalam setiap hari, setiap aku membuka mata hingga menutupnya kembali, dan membuka dan menutupnya kembali, bahkan hingga aku lelah menuliskan nya.
kamu masih terlalu elok untuk mencoba dilukiskan pada kanvas - kanvas keindahan.
masih terlalu mabok aku melihat bahkan hanya untuk membayangkan mu.
letakkan jari mu didekat dudukan agar aku yakin bahwa ini benar - benar ada.
rayulah, bicarakan betapa indahnya hari - hari ini, supaya aku yakin kau ada.
aku tidak berbicara tentang keyakinan akan kesempurnaanmu.
namun aku berbicara tentang keindahan yang kau ciptakan.
kau tidak sempurna
tapi indah
kau tidak cantik namun anggun
kau tidak elok
namun rupawan
dan....
ada mawar - mawar di hatiku yang telah kau petik
janganlah kau tinggalkan durinya untuk ku
(15/7/09 ~> untuk wanita yang tiada pernah kuharap memiliki <~
Komentar