Lama sudah aku tidak bercakap – cakap dengan cinta, bukan enggan tapi
lupa. Keindahan serta kesyahduan berkasih pernah dulu aku lihat, bukan
aku rasakan. Aku juga tidak tahu dari mana rasa ini, tapi yang jelas
seorang wanita telah berhasil meloloskan tawanan rasa yang terpendam
dalam di keangkuhan. Dan aku yakin pula dia yang telah menambatkan
perahu kerinduan di dermaga depan istana, Namun kemana dia?!. Kemana
juga dia bawa hati dan rasa itu. Ach..?!! tak sadarkah dia bahwa
tercurinya hatiku membuat angan ini kembali teringat akan cinta, dan aku
baru sadar ternyata hati itu masih hidup dan ada menunggu sadar ku.
Rindu ini benar – benar tak terlukiskan, aku bisa saja berteriak di di
ujung gunung supaya semua orang tahu bahwa ada seseorang yang telah
mencuri hatiku, tapi hutan – hutan kemuliaan tetap saja menyembunyikan
dia sang pencuri hati. Jikasaja aku tahu siapa dia, akan ku hukum dia
dengan jeratan kata rayuan dan pujian keanggunan , akan ku masuk kan
kedalam penjara kasih sayang ku dan tak kan ku biarkan dia keluar karena
di jaga oleh kecemburuan nan dalam. Aku tidak menyesal atau menangisi
kehilangan ini justru aku tersenyum, jejak pencuri ini meninggalkan
keharuman khas permaisuri. Dia juga meninggalkan lirikan pembawa asamara
saat sekilas berlari menuju hutan rimba. Siapa dia penggoda hati ??!!
adakah dia mau mengembalikan hatiku dan mengobati kerinduan ini ?!! atau
biar aku curi saja hatinya saat ia terlelap tidur bersama mimpi
indahnya dan kugantikan dengan cinta ku......
Secara tak tersadar cinta ku terusik untuk bangun.....
Secara tak tersadar cinta ku terusik untuk bangun.....
Komentar