Kadang bangga juga melihat saya bisa berdiri, bahkan bisa berlari.
Berlari jauh bahkan sampai bisa mendaki. Kaki ini kuat sekali. Namun
ternyata apa yang saya kerjar saya tidak tahu. berlari hanya untuk
menunjukkan pada orang bahwa saya mampu meninggalkan mereka dan
menunjukan betapa kuatnya saya ditengah hiruk pikuknya manusia, ditengah
panasnya dunia, saya mampu melesat jauh sekali meski tanpa tujuan.
Semakin jauh berlari, semakin cepat maka semakin gila dan semakin
bimbang apa yang saya rasakan.
dan rasa gila ini menjadi - jadi ketika melihat mereka yang hanya berjalan dengan tenang, ketika mereka yang tergontai langkah nya menatap mantap kedepan dengan makna yang luar biasa. Malu aku melihat tubuh bersimbah peluh tapi apa yang saya hasilkan adalah kesombongan. Bandingkan dengan mereka yang hanya mengsot demi sebuah terjal nan berukur centimeter namun bermakna besar, bermanfaat bahkan tiap centi mereka selalu dikenang dengan saya yang hanya berkoar tentang kecepatan lari atau bahkan cerita dan bualan - bualan jumlah kilo meter yang telah tertempuh.
Jauh, cepat bukan tolok ukur hidup.....
tapi makna dan tujuan...
Saya pernah bangga.....
saya sering sombong, jangan pernah mengatakan bahwa bohong itu penyakit. bagi saya bohong itu kebiasaan yang bersembunyi di balik alergi dan suatu saat akan kambuh jika karena sesuatu, dan sesuatu ini sering didapat maka sombong itu sudah menjadi kebiasaan dan akhirnya sikap.
Sombong, Bangga bukan Alas untuk menunjukkan kemampuan
Tapi diam dan merasa adalah kegatan yang luar biasa...
Dulu ketika sayap ini masih indah...
saya paling suka terbang tinggi, bahkan melebihi matahari. Aneh bukan? tapi janagn tanya dengan apa aku terbang setinggi itu? karena angan -angan kalian tak kan pernah sanggup membayangkan. Hanya pikiran orang - orang malas lah yang mampu membanyangkan nya. angan dan keinginan ini bahkan mampu menjelmakan saya menjadi raja dalam hutan rimba. bahkan saya tidak pernah melihat rakyat saya di dalam istana, didesa atau di tempat mana pun, bahkan pengawal saya, aneh bukan padahal saya ini raja. Lalu untuk apa kekuasaan serta wewenang yang saya punya .???
Keinginan, angan bukan alat mencapai hidup.....
bekerja adalah detik waktu kehidupan, dan didalamnya ada proses
Dan sekarang kesombongan itu telah membunuh kebanggaan...
dan bangga itu telah merusak semua keinginan.
keinginan itu telah menjauhkan dari angan...
angan - angan itu lenyap ketika Kesombongan itu datang...
hanya malu yang bisa mengembalikan saya pada angan yang yang berujung keberhasilan...
dan rasa gila ini menjadi - jadi ketika melihat mereka yang hanya berjalan dengan tenang, ketika mereka yang tergontai langkah nya menatap mantap kedepan dengan makna yang luar biasa. Malu aku melihat tubuh bersimbah peluh tapi apa yang saya hasilkan adalah kesombongan. Bandingkan dengan mereka yang hanya mengsot demi sebuah terjal nan berukur centimeter namun bermakna besar, bermanfaat bahkan tiap centi mereka selalu dikenang dengan saya yang hanya berkoar tentang kecepatan lari atau bahkan cerita dan bualan - bualan jumlah kilo meter yang telah tertempuh.
Jauh, cepat bukan tolok ukur hidup.....
tapi makna dan tujuan...
Saya pernah bangga.....
saya sering sombong, jangan pernah mengatakan bahwa bohong itu penyakit. bagi saya bohong itu kebiasaan yang bersembunyi di balik alergi dan suatu saat akan kambuh jika karena sesuatu, dan sesuatu ini sering didapat maka sombong itu sudah menjadi kebiasaan dan akhirnya sikap.
Sombong, Bangga bukan Alas untuk menunjukkan kemampuan
Tapi diam dan merasa adalah kegatan yang luar biasa...
Dulu ketika sayap ini masih indah...
saya paling suka terbang tinggi, bahkan melebihi matahari. Aneh bukan? tapi janagn tanya dengan apa aku terbang setinggi itu? karena angan -angan kalian tak kan pernah sanggup membayangkan. Hanya pikiran orang - orang malas lah yang mampu membanyangkan nya. angan dan keinginan ini bahkan mampu menjelmakan saya menjadi raja dalam hutan rimba. bahkan saya tidak pernah melihat rakyat saya di dalam istana, didesa atau di tempat mana pun, bahkan pengawal saya, aneh bukan padahal saya ini raja. Lalu untuk apa kekuasaan serta wewenang yang saya punya .???
Keinginan, angan bukan alat mencapai hidup.....
bekerja adalah detik waktu kehidupan, dan didalamnya ada proses
Dan sekarang kesombongan itu telah membunuh kebanggaan...
dan bangga itu telah merusak semua keinginan.
keinginan itu telah menjauhkan dari angan...
angan - angan itu lenyap ketika Kesombongan itu datang...
hanya malu yang bisa mengembalikan saya pada angan yang yang berujung keberhasilan...
Komentar